Dalam rangka mengembangkan potensi calon alumni dan menambah wawasan berkaitan dengan persiapan di dunia kerja maka Fakultas Farmasi UGM melalui tim Alumni and Career Development Centre (ACDC) menyelenggarakan workshop “Persiapan Apoteker UGM dalam menghadapi Asean Economic Community” pada tanggal 10 Oktober 2015. Dalam workshop tersebut menghadirkan pembicara yaitu Drs Nurul Falah Eddy Pariang Apt (Ketua Ikatan Apoteker Indonesia Pusat), Drs Masrizal Achmad Syarif Apt (Ketua Keluarga Alumni Farmasi UGM), Prof Dr Agung Endro Nugroho (Wakil Dekan bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Kerjasama dan Alumni), Ibu Leni Mathavani (Corporate Recruitment Manager Dexa Group) dan Suparno S.Kom (IT ACDC Farmasi UGM). Topik-topik yang disampaikan yaitu kebijakan dan strategi Fakultas Farmasi UGM dalam mengembangkan karier alumni, regulasi dan kebijakan kefarmasian di era Asean Economic Community, memperkuat jejaring alumni Farmasi UGM dan menumbuhkan rasa berani berwirausaha di bidang farmasi, persiapan apoteker di dunia kerja, dan sosialisasi web pengembangan karir alumni Fakultas Farmasi UGM.
Acara dimulai dengan sambutan Wakil Dekan bidang Alumni (Prof Dr Agung Endro Nugroho), yang mengatakan bahwa apoteker lulusan Farmasi UGM hendaknya harus siap menghadapi tantangan-tantangan ke depan pada era Asean Economic Community. Untuk itu, pendidikan intrakulikuler dan pengembangan softskill mahasiswa menjadi prioritas utama. Untuk menunjang program tersebut maka Fakultas Farmasi UGM mendirikan Alumni Career Developmet Centre (ACDC) sejak tahun 2013. Beberapa kegiatan ACDC adalah sistem rekruitmen online, rekruitmen satu pintu melalui web-sistem, temu stakeholders, legalisasi ijasah jarak jauh, CEO lecture, expert lecture dll. Melalui web sistem ACDC, lowongan pekerjaan bagi apoteker dari industri melalui online dan satu pintu, sehingga siapapun yang memerlukan info tentang lowongan pekerjaan hanya melalui web sistem ACDC tersebut. Web sistem ACDC sudah dua kali mengalami upgrading. Dalam web sistem tersebut, stakeholders bisa login dan menginformasikan lowongan pekerjaan, panggilan tes dan informasi terkait.
Pemaparan materi oleh Drs Nurul Falah Eddy Pariang Apt (Ketua Umum IAI Pusat)
Workshop kemudian dilanjutkan dengan pemaparan tentang Regulasi dan Kebijakan Kefarmasian di Era Asean Economic Community oleh Drs Nurul Falah Eddy Pariang (Ketua Umum IAI Pusat). Senada dengan pembicara sebelumnya, beliau mengatakan bahwa zaman dahulu pengembangan softskill belum terprogram dalam kegiatan fakultas, dan berorganisasi menjadi pilihan untuk mengembangkan softskill tersebut. Zaman dahulu, mahasiswa dituntut untuk belajar setiap saat, komunikasi juga belum begitu terbangun dengan baik, ditandai dengan artikulasi yang kurang baik. Oleh karena itu pengembangan softskill sangatlah penting. Jadi nomor satu, harus menjadi prinsip bagi setiap individu dimanapun berada. Cita-cita harus diimpikan sejak menjadi mahasiswa, dan alangkah baiknya bila dibukukan. Keinginan yang kuat untuk selalu bekerja dan bekerja harus dilakukan. Apoteker selalu diuntungkan dalam UU kesehatan (semua pekerjaan kefarmasian seperti pengendalian mutu, pengamanan, dilakukan oleh tenaga kefarmasian). Pertukaran apoteker di Era Asean Economic Community masih diundur sampai 2018 (yang berlaku baru dokter, dokter gigi, perawat, dan bidan). Oleh karena itu, masih ada banyak kesempatan bagi apoteker di Indonesia untuk terus belajar dan mengembangkan diri untuk bisa bersaing pada level Internasional.
Pemberian kenang-kenangan oleh Prof. Dr. Agung Endro Nugroho selaku Wakil Dekan Bidang Alumni
kepada pembicara Drs Masrizal Achmad Syarif Apt (Ketua Kagama Farmasi UGM)
Drs Masrizal Achmad Syarif Apt menyampaikan bahwa sebesar 5,7% pengangguran adalah berasal dari para sarjana. Softskill itu memang sangat penting, dan kompetisi ke depan semakin berat. PT Farmasi di Indonesia sangat banyak, sedangkan lowongan pekerjaan terhadap apoteker semakin terbatas. Profesi yang eksis adalah profesi yang demand-nya dari masyarakat. Kita harus pertahankan eksistensi sebaik mungkin. Dokter demand-nya baik di masyarakat karena langsung berhadapan dengan pasien. Kalau kita tidak tahu apa yang kita inginkan sekarang, akan mengancam eksistensi kita. Terkait hal tersebut, saatnya kita menelaah bidang kerja yang unlimited, yang bisa menopang pemerintah. Wirausaha akan mendorong kesuksesan ekonomi negara lebih cepat. Entrepreneur di Indonesia masih sebatas 2% saja. Wirausaha sering dianggap sulit (high return but high risk). Semakin tinggi return, akan semakin tinggi risk. Bukan sulit, namun ada persyaratan yang harus dipenuhi agar bisa berhasil. Wiraswasta ada dua, yang dari lahir (terlahir sebagai wiraswasta), atau wiraswasta pioneer. Modal utama datangnya dari kita (softskill), bukan tentang finance. Sering ada ketakutan dari mahasiswa yang tidak dipersiapkan oleh Perguruan Tinggi. Softskill yang paling penting adalah komunikasi (leadership). Softskill adalah yang paling penting untuk masuk dunia kerja, bagaimana cara buat application letter, cara berkomunikasi, cara berjejaring, hal tersebut tidak dipersiapkan oleh Perguruan Tinggi. Namun sekali lagi perlu diingat bahwa negara ini perlu wiraswasta untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa.
Bisnis bisa dimulai dari hal yang kita kuasai, misalnya dari dunia farmasi seperti produksi raw materials. Rantai bisnis dari dunia farmasi sangat banyak (dari raw material, process, packaging, delivery). Akan banyak peluang, yakni masuk dulu ke dunia yang kita rasa yakin. Asal niat dan tekad sudah ditanamkan, apapun bisa terjadi. Bangunlah kepribadian yang memang harus jadi dan diperlukan. Analisa SWOT diri dulu baru bisa fokus. Dibuat prioritas antara karier, pangkat, dan lain-lain. Tanamkan dalam diri apa hubungan jejaring dengan wiraswasta karena merupakan ketentuan yang sudah teruji (orang yang di wiraswasta merupakan orang dengan jejaring yang luas). Kuncinya adalah buatlah jejaring sebanyak mungkin (di dunia wiraswasta). Modal utama adalah pada softskill, karena kita berhadapan dengan banyak tipikal manusia. Ketika kita butuh jejaring kita harus memiliki accessibility yang maksimal dimanapun (organisasi, dll). Untuk mendapatkan accessibility kita harus mempelajari sendiri, kita harus mengenal tipikal setiap orang dan itu merupakan suatu keharusan dalam membangun jejaring. Karena people are different. Ilmu tersebut sangat penting dalam membuat jejaring (jangan hanya matching dengan satu orang saja). Bagaimana kita tahu tipikal orang ? Karakter personality diamati dari cara berbicara, hobi, cara berpakaian. Setelah itu tempatkan diri kita pada posisi tersebut. Kita harus bisa menampakkan perilaku baik di depan siapapun (ini bisa dipelajari). Dengan begitu, kita mudah diterima di komunitas.
Pemberian kenang – kenangan oleh Dr. Chaerun Wiedyaningsih selaku PIC ACDC Farmasi UGM
kepada pembicara Leni Mathavani (Corporate Recruitment Manager Dexa Group)
Pada sesi berikutnya, Ibu Leni Mathavani (Corporate Recruitment Manager Dexa Group) menyampaikan perihal tentang tips dan trik dunia kerja. Bagaimana seorang fresh graduate bisa mudah dikenal? Dengan penampilan yang beda, misal tanpa uniform. Tapi dengan syarat bahwa semua syarat terpenuhi, dan bahkan memberikan sesuatu yang lebih, atau dengan mencoba belajar hal baru pada departemen lain. Dexa Group semakin besar, ada sembilan perusahaan di dalamnya. CV yang bagus adalah apa adanya, tidak bertele-tele, dan saat interview harus jujur. HRD adalah unit penting karena jembatan pelamar dengan dunia kerja. People penting, karena zaman dahulu adalah people yang butuh company (orang yang mendatangi perusahaan). Mulai sekarang, company yang butuh people. Zaman dahulu mesin alat perusahaan adalah competitive advantage, namun zaman sekarang people yang menduduki posisi tersebut. Zaman dahulu, talent yang baik dapat membuat perbedaan (zaman sekarang adalah huge bukan some lagi). People adalah basic competence dunia industri. Ada 3 prinsip dalam chapter, yaitu semua leader buat transformasi mengenai menemukan orang yang tepat (people dahulu yang diutamakan), practice disiplin (tidak akan rekrut jika ragu, namun pertama bertemu langsung cocok, langsung direkrut), menempatkan orang terbaik di best opportunity (tidak akan berada di tempat yang banyak problem). Tips dan trik masuk dunia kerja sebenarnya simple yakni mengenai kenali diri sendiri, kenali opportunity, dan kenali perusahaan.
Pemaparan materi oleh Suparno, S.Kom (IT ACDC Farmasi UGM) tentang web sistem informasi ACDC Farmasi UGM
Pemaparan terakhir yakni tentang web sistem informasi ACDC dari Suparno, S.Kom (IT ACDC Farmasi UGM). ACDC dibentuk untuk memoles hardskill yang merupakan bibit unggul, dipoles dengan softskill agar mudah memasuki dunia kerja. Sistem informasi ACDC berbasis online mengingat infrastruktur jaringan internet yang sudah memasuki era 4G, jumlah pengguna internet yang selalu meningkat serta gaya hidup SDM yang selalu online. ACDC berada di posisi tengah, yaitu menghubungkan antara jobseeker yang mencari pekerjaan dengan employer yang menyediakan lapangan pekerjaan. Web ACDC berintegrasi dengan web ECC UGM dalam hal news karier dan web Kagama Farmasi dalam hal informasi alumni, sehingga diharapkan karier bagus, silaturahmi dengan alumni juga bagus. Web sistem ACDC sudah menggunakan teknologi responsive sehingga bisa diakses dengan baik oleh semua device baik PC, laptop, tablet maupun smartphone (HP). Fitur yang tersedia untuk employer adalah update profil, submit lowongan pekerjaan, submit panggilan tes serta informasi detail jumlah pelamar pekerjaan, sedangkan untuk jobseeker fitur yang tersedia adalah update CV, informasi detail lowongan pekerjaan, submit lamaran pekerjaan dan informasi panggilan tes. Jobseeker dan employer bisa mendaftarkan diri sebagai member di alamat http://acdc.farmasi.ugm.ac.id dan selanjutnya akan diverifikasi oleh administrator sistem. Rencana pengembangan sistem dari sisi konten adalah memperbanyak database beasiswa, kamus karir, kamus perusahaan serta program pengembangan diri, sedangkan dari sisi teknologi adalah pengembangan ke arah mobile app (agar bisa didownload di Google Play untuk Android serta App Store untuk IOS) dan SMS Gateway. Dokumentasi foto selengkapnya bisa diakses disini .(Humas Fakultas Farmasi UGM)